Demo Ribuan Warga Selandia Baru Menolak Aturan Lockdown dan Wajib Vaksinasi

Wellington - Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota Selandia Baru, Wellington pada Kamis, demonstration menolak wajib vaksin Covid-19 dan lockdown, di saat negara itu telah mencapai 90 persen tingkat vaksinasi lengkap dua dosis.

Lockdown ketat dan kampanye vaksinasi Selandia Baru telah membantu kasus infeksi virus corona dan kematian rendah, tetapi hal itu juga menuai kritik dari beberapa pihak yang meminta lebih banyak kebebasan dan menuntut diakhirinya persyaratan vaksin.

Dikutip dari Reuters, Kamis (16/12), pemerintah mewajibkan vaksin untuk guru, tenaga kesehatan dan sektor disabilitas, polisi, dan sektor publik lainnya.

Para pengunjuk rasa, sebagian besar tidak memakai masker, berjalan melalui distrik pusat bisnis Wellington dan berkumpul di depan gedung parlemen yang dikenal dengan nama Beehive.

Keamanan ditingkatkan di sekitar Beehive di mana pintu masuknya ditutup dan puluhan polisi dikerahkan.

Beberapa pengunjuk rasa damai membawa poster bertuliskan "lockdown hancurkan kehidupan" dan "Kiwis bukan tikus percobaan". Kiwi merupakan sebutan untuk warga Selandia Baru.

Di bawah tekanan yang makin meningkat, Perdana Menteri Jacinda Ardern memperlonggar sebagian besar pembatasan menjelang libur Natal.

Perbatasa internasional negara pulau Pasifik Selatan itu tetap tertutup untuk dunia luar dan hanya akan dibuka secara bertahap mulai tahun depan.

Pemerintah menyampaikan, 90 persen populasi yang memenuhi syarat atau sekitar 3,8 juta orang, telah divaksinasi penuh dua dosis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Penganiayaan Youtuber Muhammad Kece, Irjen Napoleon Ditetapkan Sebagai Tersangka

Rekor Baru Jumlah Jurnalis yang di Penjara di Seluruh Dunia Pada 2021