Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Pengamat Dunia Mengatakan Negara China Tak Akan Menjadi Negara Pertama yang Mengakui Pemerintahan Taliban

Tianjin -  China tidak akan memimpin atau menjadi negara terdepan yang mengakui pemerintah Taliban Afghanistan dan hanya akan mengakui Taliban jika dilakukan bersama dengan Pakistan, Rusia dan Iran. Demikian disebut seorang pengamat yang juga pakar pertimbangan kebijakan luar negeri China kepada Reuters. Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu dan membentuk pemerintahan sementara pada September di mana sejumlah pejabat Taliban menduduki posisi penting dalam kabinet. Belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintah Taliban walaupun Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu anggota pemerintahan sementara Taliban di Qatar pekan ini. "Segala hal akan berbeda ketika empat negara yaitu China, Pakistan, Rusia, dan Iran bersepakat dalam hal ini. Kita tidak akan menjadi yang pertama," jelas pakar Asia Selatan di Institut China bidang Hubungan Internasional Kontemporer (CICR), Hu Shisheng, dikutip dari Al Arabiya , Kamis (28/10). Berbicara dalam Discussion forum Be

Kasus Pinjol Ilegal di Yogyakarta Dengan Bunganya yang Sangat Fantastis, Pinjam Uang 5 Juta Bayar 80 Juta

DIY -  Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Arif Rachman mengatakan, orang yang meminjam uang hanya sebesar Rp5 juta di pinjaman online (pinjol) ilegal, dalam satu bulan bunganya bisa mencapai hingga Rp80 juta. Polisi mengetahui hal tersebut setelah pihaknya melakukan penyelidikan atas terungkapnya kasus pinjol ilegal yang diringkus di Sleman, Yogyakarta beberapa waktu lalu dari laporan seorang korban yang diterima Polda Jabar. "Saya masih klarifikasi nih ( bunganya ), itu tergantung kesepakatan mereka gitu. Jadi ini masih variatif, tapi yang jelas bunganya per hari dan sangat fantastis," kata Arif di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (21/10). Tak hanya soal bunga, menurutnya, cara penagihan yang dilakukan oleh para penagih pinjol itu pun penuh dengan ancaman hingga membuat peminjam uang atau korban mengalami depresi. Para penagihnya memang mendapat perintah dari atasannya untuk melakukan ancaman tersebut. Jika tidak, maka para penagih atau d

Presiden Korea Utara Bersumpah Akan Membangun Militer Tanpa Tandingan

Pyongyang -  Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersumpah akan membangun "militer yang tak terkalahkan" dalam menghadapi kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat, lapor media pemerintah. Dia mengatakan pengembangan senjata adalah untuk pertahanan diri, bukan untuk memulai perang. Kim menyampaikan sesumbarnya itu pada sebuah pameran pertahanan yang memperlihatkan berbagai rudal besar. Korea Utara baru-baru ini menguji coba apa yang diklaimnya sebagai rudal hipersonik dan anti-pesawat. Sementara itu Korea Selatan baru-baru ini menguji senjata yang diluncurkan dari kapal selamnya sendiri. Dalam pidatonya di pameran Bela Diri 2021 yang diadakan di Ibu Kota Pyongyang, Kim berbicara tentang pembangunan militer di Korea Selatan dan mengatakan Korea Utara tidak ingin melawan tetangganya itu. "Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional," jelas

Pemerintah Swedia dam Denmark Menghentikan Vaksinasi Moderna Karena Muncul efek samping Kepada Peradangan Jantung

Jakarta -  Swedia dan Denmark mengatakan mereka akan menghentikan sementara penggunaan vaksin COVID-19 Moderna untuk kelompok usia yang lebih muda setelah ada laporan kemungkinan efek samping yang jarang terjadi, seperti miokarditis. Badan kesehatan Swedia mengatakan pada Rabu (6/10), mereka akan berhenti menggunakan vaksin tersebut untuk orang kelahiran tahun 1991 dan setelahnya, karena data menunjukkan peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan remaja dan dewasa muda yang telah divaksinasi. Kondisi tersebut melibatkan peradangan pada jantung atau lapisannya. "Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua," jelas badan kesehatan itu dalam sebuah pernyataan meski risiko terkena sangat kecil. Anders Tegnell, kepala ahli epidemiologi Swedia, menyatakan badan kesehatan akan terus "mengikuti situasi dengan cermat dan bertindak cepat untuk memastikan vaksinasi terhadap COVID-19 selalu seafarer mungkin dan pada saa